Rabu, 10 April 2013


DAMPAK NEGATIF DARI SINAR MATAHARI
Dampak Negatif dan Bahaya sinar Matahari bagi kesehatan. Sudah tahu belum ? bahwa sinar matahari berbahaya dan memiliki dampak negatif bagi kesehatan? kalau ingin tahu, bacalah artikel ini dahulu.. :) Selama ini kita seringkali mendengar betapa sinar matahari itu sangat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat membantu pembentukan vitamin D. Karena itu para ahli kesehatan sering menganjurkan pada pasiennya agar berjemur dibawah matahari untuk memenuhi kebutuhan vitamin D. Tapi satu yang terkadang lupa kita tanyakan adalah, berapa lama kita harus menjemur diri?
Ternyata, sinar matahari yang paling baik adalah antara pukul 6 pagi – 10 pagi. Lebih dari itu, sinar matahari akan membawa dampak negatif yang dapat membahayakan kesehatan. Terutama kesehatan kulit. Jika terlalu lama berada di bawah sinar matahari maka kulit kita dapat terbakar. Terbakarnya kulit oleh sinar matahari di kenal dengan istilah sunburn
Berikut ini adalah ciri-ciri kulit yang mengalami sunburn
  • Kulit berwara kemerah-merahan, kering, terkelupas dan kaku
  • Pada kondisi yang sangat berat, kulit dapat melepuh seperti luka bakar yang disebabkan oleh api ataupun benda-benda panas lainnya.

     EFEK RUMAH KACA 
     Sebagian besar masyarakat dunia, khususnya di Indonesia tentu telah merasakan perubahan suhu dan cuaca yang terjadi sejak dua puluh tahun terakhir.
    Perubahan cuaca secara ekstrim terjadi akibat dampak pemanasan global yang lebih disebabkan faktor peningkatan emisi karbon akibat pembakaran bahan bakar fosil, menimbulkan kecenderungan terhadap efek gas rumah kaca.
    Negara-negara industri maju dan berkembang, dituntut untuk melakukan aksi nyata pengurangan emisi karbon dan kecenderungan peningkatan efek rumah kaca.
    Sementara, pemerintah Indonesia menargetkan hingga 2020 penurunan gas karbon dan emisi gas rumah kaca dapat mencapai 26 persen, guna menanggulangi penyebab kerusakan Ozon. Dari 26 persen upaya penurunan gas karbon dan emisi gas rumah kaca, 14 persen diantaranya dilakukan melalui reboisasi dan pencegahan menurunnya luas hutan secara signifikan. Selanjutnya, enam persen upaya penurunan gas karbon dan emisi gas rumah kaca, dilakukan melalui kebijakan untuk mengefesiensikan penggunaan energi yang tidak dapat terbarukan dengan konsep pembangunan rumah atau gedung yang banyak masuk cahaya, sehingga penggunaan listrik dapat dihemat. Enam persen lagi upaya penurunan dampak emisi gas karbon melalui pengolahan limbah domestik, limbah cair dan B3 (bahan berbahaya dan beracun).
    "Suhu semakin panas, terik matahari di siang hari yang menyengat. Terkadang di siang hari sengatan matahari begitu terik, di sorenya tiba-tiba saja hujan lebat mengguyur. Inilah yang disebut dengan cuaca ekstrim, yang melanda sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia yang merupakan efek rumah kaca tersebut,"

     lapisan Ozon
    Ozon? Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfir, unsur kimia yang terkandung dalam partikel ozon adalah tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam terdapat di dua wilayah atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dr permukaan bumi ) sayangnya kandungan pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfir (50km dr puncak troposfer) disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan 03 (ozon) yang paling banyak. Banyaknya Bahan Perusak Ozon (BPO) Disekeliling Kita Bahan Perusak Ozon masuk ke Indonesia melalui impor, karena bahan ini diperlukan oleh industri baik untuk manufaktur AC/Refrigerasi dan Industri Busa, maupun untuk kegiatan servis produk (barang) yang menggunakan BPO. Umumnya penggunaan CFC dan HCFC sebagian untuk membantu daya semprot pada peralatan kosmetik (cth. hairspray), semprot nyamuk, peralatan pemeliharaan otomotif, pembersih rumah, cat semprot dan alat kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar